Indonesia Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
Indonesia Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8%, Pemerintah Indonesia terus memacu pertumbuhan ekonomi demi keluar dari perangkap negara berpenghasilan menengah dan menuju status negara maju.
Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Angka ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi selama satu dekade terakhir yang hanya berkisar di angka 4%.
Meski mengejar pertumbuhan tinggi, Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian budaya serta alam. Hal ini ditegaskan oleh Staf Ahli Menteri PPN/Kepala Bappenas sekaligus Kepala Seknas SDGs, Tandas Bahjuri Ali, dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia di sela acara World Expo 2025 Osaka, Jumat (25/4/2025).
“Kita ingin masa depan yang sustain, tapi tetap menjaga budaya dan alam kita. Kita harus terus maju tanpa meninggalkan identitas kita,” ujar Tandas.
Menurutnya, kekayaan alam dan budaya Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi tersendiri. Dengan pengelolaan yang tepat, keduanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) yang saat ini menjadi kerangka pembangunan global.
“Saat ini dunia sedang menghadapi tantangan besar, terutama perubahan iklim. Indonesia tidak bisa berjalan sendiri, perlu kerja sama global. Multilateralisme menjadi prinsip penting dalam menjawab tantangan ini,” jelasnya.
Salah satu bentuk nyata komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan adalah partisipasi aktif dalam World Expo 2025 di Osaka, Jepang, yang akan berlangsung dari 13 April hingga 13 Oktober 2025. Dalam ajang internasional tersebut, Indonesia menghadirkan paviliun dengan tema “Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future.”
Paviliun Indonesia menargetkan kunjungan antara 2,8 hingga 3,5 juta pengunjung dari total estimasi 28 juta selama enam bulan pelaksanaan acara. Melalui paviliun ini, Indonesia ingin menampilkan posisi strategisnya sebagai persilangan jalur perdagangan dunia, rumah bagi peradaban kuno, serta destinasi utama investasi dan inovasi global.
“Dalam forum seperti Expo ini, kita tidak hanya menunjukkan kemajuan, tapi juga mengajak semua pihak bekerja sama. Baik pemerintah, swasta, maupun organisasi non-pemerintah harus saling mendukung visi pembangunan yang berkelanjutan,” tutup Tandas.
Dengan target pertumbuhan tinggi dan visi pembangunan yang inklusif, Indonesia optimis bisa menjadi kekuatan ekonomi global tanpa meninggalkan identitas bangsa. Budaya dan alam bukan penghambat kemajuan, tapi justru aset berharga dalam perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan.
Baca Juga : Seputar Berita Indonesia