Belajar Menjadi Tetangga yang Bagus Ala Prabowo Subianto

Belajar Menjadi Tetangga yang Bagus Ala Prabowo Subianto

Belajar Menjadi Tetangga yang Bagus Ala Prabowo Subianto

Belajar Menjadi Tetangga yang Bagus Ala Prabowo Subianto, Presiden Prabowo Subianto memiliki pandangan kuat tentang bagaimana Indonesia harus menjadi “tetangga yang bagus” baik di kawasan Asia Tenggara maupun di dunia internasional. Pandangan ini ia kemukakan sejak lama, bahkan sebelum terpilih sebagai Presiden Indonesia.

Prinsip “Tetangga yang Bagus” dalam Diplomasi Indonesia

Prabowo, yang mengagumi Presiden Pertama RI Soekarno, melanjutkan tradisi politik luar negeri bebas aktif yang digagas oleh Soekarno melalui Pergerakan Non-Blok. Indonesia, sebagai tuan rumah Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, sudah sejak lama dikenal sebagai negara yang dapat membangun hubungan dengan semua negara tanpa berpihak pada satu koalisi tertentu.

Sebelum resmi menjabat sebagai Presiden kedelapan Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024, Prabowo telah melakukan lawatan ke beberapa negara ASEAN dan negara-negara besar seperti Rusia, China, dan Prancis. Selama lawatan tersebut, Prabowo mengusung konsep “tetangga yang bagus” sebagai langkah diplomasi Indonesia di tingkat global.

Melihat Kehidupan Sehari-hari dan Falsafah “Tetangga yang Bagus”

Menurut Prabowo, dalam kehidupan sehari-hari, tetangga adalah orang terdekat yang siap membantu saat kita menghadapi kesulitan. Ia mengangkat falsafah ini sebagai dasar pendekatan diplomasi Indonesia. Prabowo menekankan pentingnya memperlakukan negara-negara tetangga dan mitra internasional dengan hormat serta menjalin kerja sama yang erat.

Diplomasi Prabowo: Kunjungan ke Negara-Negara Sahabat

Setelah resmi menjadi Presiden, Prabowo melakukan kunjungan kenegaraan ke berbagai negara untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral Indonesia. Beberapa negara yang dikunjungi termasuk China, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Mesir, India, Malaysia, Turki, dan Yordania.

Kunjungan ke India: Persahabatan yang Erat dengan PM Narendra Modi

Salah satu kunjungan yang mendapat perhatian besar adalah kunjungan Prabowo ke India pada November 2024. Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri Narendra Modi yang menyambutnya dengan kehangatan, bahkan saling berangkulan dan memanggil satu sama lain dengan sebutan “brother” yang menunjukkan kedekatan hubungan mereka.

Pertemuan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim

Setelah India, Prabowo melanjutkan kunjungan ke Malaysia untuk bertemu dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Kedekatan hubungan kedua pemimpin ini menunjukkan pentingnya diplomasi yang berbasis pada persahabatan pribadi.

Hubungan Pribadi dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Prabowo juga membangun hubungan pribadi yang erat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pada saat Erdogan berkunjung ke Indonesia, Prabowo dengan penuh perhatian menyambutnya dan melindunginya dari hujan. Peristiwa ini menunjukkan bahwa hubungan Indonesia dan Turki tidak hanya berdasarkan politik, tetapi juga keakraban pribadi yang mendalam.

Momen Spesial dengan Raja Yordania Abdullah II

Namun, salah satu momen yang paling mengesankan bagi Prabowo adalah kunjungannya ke Yordania. Bahkan, Raja Abdullah sendiri yang menyetir mobil Kepresidenan untuk mengantarkan Prabowo ke tempat penginapan.

“Saya mempunyai pertemanan yang sudah terikat sepanjang berpuluh-puluh tahun semenjak kita tetap menjadi prajurit muda, dan itu ialah suatu hal yang sebelumnya tidak pernah saya lupakan,” kenang Raja Abdullah II.

Diplomasi Prabowo: Membangun Hubungan yang Lebih dari Sekedar Tetangga

Melalui berbagai kunjungan kenegaraan ini, Prabowo berhasil memperlihatkan bahwa diplomasi “tetangga yang bagus” bukan hanya sekadar hubungan antar negara, tetapi lebih kepada menjalin persahabatan yang tulus dan saling menghormati antar pemimpin dunia. Hubungan ini sangat penting untuk membangun kerjasama internasional yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Diplomasi yang Mengedepankan Persahabatan

Prabowo tidak hanya mengedepankan diplomasi formal, tetapi juga membangun hubungan pribadi yang kuat dengan para pemimpin dunia. Melalui pendekatan ini, Prabowo berhasil mengubah paradigma diplomasi Indonesia menjadi lebih dari sekedar hubungan politik atau ekonomi, tetapi juga hubungan pribadi yang erat dan saling menghargai.

Baca Juga : Seputrar Berita Indonesia Lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *